Disminore (dysmenorrhea) berasal dari bahasa
Yunani. Kata dys yang berarti sulit,
nyeri, abnormal, Meno yang berarti
bulan, dan rrhea yang berarti aliran.
Disminore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/ menstruasi yang dapat
mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau
rasa sakit didaerah perut maupun panggul. Sebagian besar wanita mengalami
gangguan atau keluhan saat menstruasi, diantaranya nyeri saat haid. Nyeri haid
dalam istilah medis disebut juga dismenore atau menstruasi cramps. Dahulu,
diminore dianggap sebagai masalah psikologis wanita, tetapi sekarang merupakan
kondisi medis yang nyata.
Penyebab dismenore
bermacam-macam, bisa karena penyakit radang panggul, endometriosis, atau
kelainan uterus, selaput darah atau vagina tidak berlubang, stress atau cemas
yang berlebihan. Penyebab lain dari diminore diduga terjadinya
ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi.
1.
Klasifikasi dismenore
Dismenore
dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri da nada tidaknya kelainan atau sebab
yang dapat diamati. Berdasarkan nyeri adalah:
A. Dismenore
spasmodic
B. Dismenore
kongestif
Berdasarkan
ada tidaknya kelainan atau sebab yanf dapat diamati adalah:
A. Dismenore
primer
B. Dismenore
sekunder
2.
Dismnore berdasarkan jenis nyeri
A. Dismenore
spasmodic
Dismenor spasmodic adalah nyeri yang
dirasakan dibagian bawah perut dan terjadi sebelum atau segera setelah haid
dimulai. Dismenore spasmodic dapat dialami oleh wanita muda maupun wanita
berusia 40 tahun keatas. Sebagian wanita yang mengalami dismenore spasmodic,
tidak dapat melakukan aktivitas.
Tanda dismenore spasmodic antara lain:
a. Pingsan
b. Mual
c. Muntah
d. Dismenor
spasmodic dapat diobati atau dikurangi dengan melahirkan bayi pertama, walaupun
tidak semua wanita mengalami hal tersebut.
B. Dismenore
kongestif
Dismenore kongestif dapat diketahui
beberapa hari sebelum had datang. Gejala yang ditimbulkan berlangsung selama 2
dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Pada haid saat haid datang, tidak
terlalu menimbulkan nyeri, bahkan setelah hari pertama haid penderita dismenore
kongestif akan merasa lebih baik.
Gejala yang ditimbulkan antara lain:
a. Pegal
pada paha
b. Sakit
payudara
c. Lelah
d. Mudah
tersinggung
e. Kehilangan
keseimbangan
f. Ceroboh
g. Gangguan
tidur
h. Timbul
memar dipaha dan lengan atas
3.
Dismenore berdasarkan kelainan
A. Dismenore
primer
Dismenore primer yaitu terjadi 2 hari
sebelum menstruasi tiba dan biasanya hilang setelah memasuki masa menstruasi.
Sekitar 10% penderita dismenore primer tidak dapat mengikuti kegiatan
sehari-hari.
B. Dismenore
sekunder
Dismenore sekunder adalah nyeri saat haid yang
disebabkan oleh patalogipelvis secara anatomis atau makroskopis dan terutama
terjadi pada wanita berusia 30 tahun - 45 tahun (widjanarko, 2006).
4.
Cara menghilangkan dismenore
A. Kurangi
konsumsi kopi
B. Istirahat
yang cukup
C. Olahraga
teratur
D. Pemijatan
E. Kompres
dengan air hangat
F. Tidak
mengkonsumsi minuman beralkohol
G. Memperbanyak
konsumsi buah dan sayuran
H. Tinggikan
posisi pinggul melebihi batas bahu ketika tidur terlentang untuk membantu
menghilangkan dismenore
Jika Ada Kendala Penyakit Seputar Menstruasi, Kujungilah Klinik Kami Di Jakarta Pusat Atau Hubungi 021-62303060, Konsultasi Online, Atau Datang Langsung Ke Klnik Kami.
BalasHapus